Sunday 29 October 2017

Mengenal Teknologi Polysiloxane Pada Jembatan "Roosevelt Island Bridge"

Teknologi Coating (pelapisan) untuk jembatan tidak banyak berubah sejak tahun 1977. Teknologi finish coat yang ada saat ini hanya terbatas pada alkid, akrilik, atau urethane. Kemajuan dari teknologi ini mengalami penurunan selama bertahun-tahun karena adanya tuntutan pengurangan biaya di cat untuk memenuhi persyaratan harga proyek.

Pemilik jembatan dan insinyur memiliki pilihan yang terbatas untuk memilih pelapis kinerja tinggi untuk melindungi aset mereka. Hal ini bahkan sangat penting pada struktur profil tinggi di mana finish coat perlu bertahan dalam ujian waktu yang cukup lama mengingat dana pemeliharaan terbatas telah memaksa pemilik aset untuk memperpanjang waktu perbaikan berkalanya.

Salah satu proyek tersebut adalah Jembatan Roosevelt Island. Roosevelt Island Bridge, yang dimiliki oleh New York City DOT, adalah jembatan angkat yang mencakup East Channel East River. Dengan 170 menara kaki dan warna cool deep red.  Roosevelt mudah terlihat dari Langit Manhattan dan diperlukan Ultra Finish Coat yang tahan lama.

LATAR BELAKANG
Roosevelt Island Bridge adalah menara kendali angkat vertikal, jembatan bergerak yang melintasi daerah Timur dari East River antara wilayah Queens dan Roosevelt Island, New York City. Jembatan ini satu-satunya cara akses kendaraan ke Roosevelt Island. Jembatan ini memiliki dua jalur 17-kaki lalu lintas kendaraan dan trotoar 6-kaki. jembatan ini digunakan oleh pejalan kaki dan kendaraan dengan volume yang meningkat selama jam sibuk.

Pemilihan Cat
Roosevelt Island Bridge awalnya dicat dengan warna merah tua, tapi lebih dari 50 tahun paparan sinar ultraviolet dan cuaca menyebabkan warna merah memudar menjadi warna merah muda. Setelah menyaksikan bahwa hasil ketahanan warna antara kombinasi polyurethane standar dan polyester clear coat yang memang dipakai pada proyek-proyek sebelumnya tidak cukup baik, NYCDOT secara khusus memfokuskan agar naungan warna merah tua yang dipilih oleh Komisi Pusat Seni New York sebagai warna bersejarah untuk Roosevelt Island Bridgehave memiliki daya tahan yang luar biasa.

Untuk mendapatkan ketahanan warna dan gloss yang optimal sesuai dengan anggaran, empat jenis coating umum dipilih sebagai pilihan untuk finish coat. Setelah kajian menyeluruh dari semua empat pilihan finish coat pilihan  terakhir jatuh pada teknologi polysiloxane finish coat. Ada beberapa pertimbangan yang menyebabkan kenapa polysiloxane dipilih dibanding jenis cat lainnya.

4 Jenis Finish Top Coat
1. Acrylic PU Standar Grade
2. Acrylic PU Premium Grade
3. Flouropolymer
4. Polysiloxane


Acrylic PU Standar Grade
Acrylic Polyurethane sudah tidak diragukan lagi kemampuannya karena sudah digunakan sebagai top coat selama lebih dari 50 tahun terakhir di pasar cat protektif. Tantangan terbesar dalam penggunaan Acrylic Polyurethane ini adalah bagaimana menekan harganya yang cukup tinggi. Acrylic PU Standar Grade adalah hasil pengembangan cat Polyurethane yang harganya lebih kompetitif. Namun, hasil negatif dari usaha cost reduction ini biasanya berimbas pada ketahanan warna dan tingkat gloss (kilap) yang kurang maksimal. Biasanya PU Standar Grade warna dan tingkat gloss nya akan mulai menurun setelah 2000 jam terkena paparan sinar matahari.

Acrylic PU Premium Grade
Acrylic PU Premium Grade adalah jenis PU yang diformulasi agar memiliki ketahanan terhadap paparan sinar matahari yang tinggi. Selain itu jenis PU ini tidak mudah menurun kualitas tingkat kilap nya selama beberapa tahun. PU Premium Grade ini biasanya digunakan untuk aplikasi pasar High End karena harganya yang mahal sehingga untuk penggunaan projek pengecatan jembatan jarang sekali digunakan karena alasan biaya yang terlalu tinggi.


Flouropolymer
Flouropolymer adalah jenis cat yang mengandung flourinated monomer yang dikombinasikan dengan carbon base produk sehingga menghasilkan lapisan yang fleksibel dan kuat. Selain itu lapisan dari flouropolymer ini memiliki ketahanan warna dan tingkat kilap yang sangat baik. Tetapi bagaimana pun juga, ada harga ada kualitas. Flouropolymer in termasuk salah satu jenis cat paling mahal dalam industri cat dan biasanya tidak lazim digunakan dalam pengecatan projek jembatan karena alasan harganya.

Alasan lain flouropolymer tidak digunakan dalam projek jembatan adalah sifatnya yang low solid karena tingkat penguapan solventnya yang tinggi. Ini akan berbenturan terutama di negara yang memiliki aturan ketat mengenai keamanan lingkungan.

Polysiloxane
Polysiloxane bukan lah barang baru di dunia coating. Produk ini pertama kali diperkenalkan pada pertengahan tahun 1990 namun sempat tertahan dan baru dikembangkan ke beberapa pasar teknologi pengecatan, salah satunya pengecatan jembatan.

Polysiloxane adalah produk unik yang dihasilkan dari siloxane resin yang kemudian dikombinasikan dengan organik resin sehingga menghasilkan suatu produk yang memiliki keunggulan terutama ketahan UV nya yang sangat sangat baik. Ini dikarenakan reaksi rantai kimia antara silikon dan oxygen pada polysiloxane sangat kuat menahan paparan sinar UV dari matahari jauh lebih kuat dibandingkan reaksi rantai kimia antara karbon dengan karbon pada resin jenis cat lain.

Kesimpulan
Teknologi Polysiloxane menjadi teknologi yang dipilih pada pengecatan jembatan "Roosevelt Island Bridge", namun teknologi polysiloxane tidak selalu menjadi teknologi terbaik untuk jembatan. Pada dasarnya teknologi ini lebih mahal dari jenis Acrylic PU Coating, namun ketika mempertimbangkan ketahanannya terhadap paparan sinar UV, kita bisa memperhitungkan jumlah penghematan terutama dalam biaya maintenance sehingga pengecatan ulang bisa dilakukan dalam periode waktu yang lama. Ini mengingat biaya maintenance struktur jembatan yang rumit tentunya membutuhkan biaya yang mahal.


Jembatan Sebelum di Cat Ulang
Jembatan Setelah di Cat Ulang dengan Polysiloxane



Artikel Terkait

Mengenal Teknologi Polysiloxane Pada Jembatan "Roosevelt Island Bridge"
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email

1 komentar: